Friday, March 28, 2014

Keep Calm 2 (versi 1 yang bikin mas Taufiq)

Gak tau kenapa, lagi pengen bahas ini. Kemampuan (mungkin lebih tepatnya Kemauan) manusia menahan amarahnya. Saya pribadi gak percaya dengan orang yang katanya kalau sudah marah, dia tidak bisa mengontrol dirinya, tidak sadar lah, kalap lah atau apapun alasannya. Apalagi bagi orang dewasa yang harusnya bisa berfikir lebih jernih, lebih logis. Ya memang.. kadang kala kita dihadapkan pada situasi yang membuat emosi kita tidak stabil, Kata-kata, tindakan ataupun keadaan disekitar yang tidak menyenangkan bagi kita, membuat kita tidak nyaman, bahkan marah seketika pun bisa. Tapi bukan disitu poin nya, bukan pada faktor-faktor luar itu, tapi dari diri kita. Bagaimana menyikapi masalah itu, bagaimana kita mengontrol diri kita, bagaimana meredam amarah kita.

Bukannya saya sok bijak, sok bisa meredam marah. Terus terang saya orangnya juga gampang emosian, gampang tersinggung. Tapi saya berusaha mengendalikannya. Berusaha agar marahnya saya jangan sampai menyakiti orang lain. iya, saya belajar hal itu dari kecil, dari saya lulus SD, sejak nalar dan logika saya sudah bisa diandalkan. Sebelumnya, mungkin lebih parah dari yang anak-anak lain lakukan. Sama sekali gak bisa mengendalikan diri (ini pas masih SD lho ya). Terakhir bapak saya marah besar pas tau saya abis mukulin anak tetangga, beliau bilang "sampai kapan kamu begini, mau jadi jagoan? bapak gak mau punya anak jagoan. Mimpi bapak punya anak yang baik, sekolah yang bener, gak bikin malu orang tua. Tapi semua terserah kamu, kalau mau banggain bapak, sekolah yang bener, jangan kelahi lagi. kalau mau jadi jagoan malah kebetulan, bapak gak perlu capek cari uang buat sekolahmu. tinggal aja di gunung sama mbah." Bapak bicara dengan nada lembut, tapi saya bisa liat kemarahan yang luar biasa dimatanya. Mungkin beliau kesal, kecewa. Anak yang ingin dia banggakan cuma bisa membuat masalah. Beliau pasti capek tiap hari ada aja orangtua yang dateng mengadu ke rumah. Sejak itu saya janji gak bakal kelahi lagi, saya gak akan mengecewakan orangtua yang sangat saya cintai.

Oiya, penulis keep calm jilid 1 nya belum kesebut. hahahaa.. taufiq, sahabat saya, mungkin punya lebih banyak uraian tentang mengendalikan amarah. Saya kenal dari sejak kelas 1. Sahabat saya yang paling susah dikontrol emosinya, hahahahaa.. itu dulu, sekarang saya yakin sudah berbalik 180 derajat. Jauh lebih sabar dibanding saya. Kenapa bisa begitu? Ya pasti karena belajar. Belajar mengenali dirinya, belajar mengendalikan nafsunya. Sehingga jika sewaktu-waktu menghadapi keadaan yang memicu amarah, seseorang itu tau harus berbuat apa. Tidak ada orang lain yang bisa mengendalikan emosi kita, harus dari diri kita sendiri. Caranya? bebas. Kalau saya sih lebih suka menyendiri atau tidur. Kalau gak salah tidur salah satu cara meredam marah yang diajarkan nabi, duduk lah..kalau masih marah maka berbaringlah (ya gak sih, lupa-lupa ingat. hahahaha).

Jadi mungkin kalau ada orang dewasa yang gak bisa mengontrol amarahnya, mungkin dia belum nalar, mirip saya waktu sd. Hahaahaaa.. Becandaaaa.. semua orang pasti bisa, kalau dia mau berusaha dan dia mau belajar. saya kutip dulu dalilnya dari tulisan sahabat saya, biar agak keren. hehehehe..

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali 'Imran; 133-134)

2 comments:

  1. Aku marah karena bela diri, kalo kamu tidak terima .. ayo kita berkelahi. Biar semuanya impas, dan kita temenan lagi. Jangan jadi pengecut Yo' ..

    ReplyDelete
  2. Aku marah karena bela diri, kalo kamu tidak terima .. ayo kita berkelahi. Biar semuanya impas, dan kita temenan lagi. Jangan jadi pengecut Yo' ..

    ReplyDelete